- PermanaNET Siap Dorong Inovasi Digital, Konektivitas Pintar dan Kolaborasi Strategis menuju Batam Smart City 2026
- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
Cetak Siswa Terampil dan Siap Pakai, SMKN 5 Batam Jalin Kerja Sama dengan Guru Industri dari Perusahaan

Keterangan Gambar : Pelajar SMK Negeri 5 Batam saat mengikuti praktek, belum lama ini. /1st
KORANBATAM.COM - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Batam, yang terletak di Kavling Bukit Kamboja, Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Batam sudah tidak asing lagi bagi warga Kota Batam maupun masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Sekolah tersebut cukup diminati para siswa lulusan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), sehingga tak mengherankan persaingan masuk ke sekolah SMK Negeri 5 Batam ini setiap tahunnya cukup ketat karena selalu membludak para siswa yang mendaftarkan diri.
Kepala SMK Negeri 5 Batam, Agus Sahrir mengatakan, selama ini pihaknya sangat berupaya untuk memajukan sekolah tersebut, dengan tujuan mencetak para siswa agar terampil dan siap pakai sebagaimana kebutuhan dunia usaha.
“Sebagaimana tindaklanjut Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2016 tentang refetalisasi, vokasi dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) serta sebagai daya saing bangsa, maka tindaklanjut tersebut, SMKN 5 Batam saat ini sedang gencar melaksanakan program yaitu guru industri,” ujar Agus di ruang kerjanya, Selasa (13/9/2022).
Agus menjelaskan, bahwa guru industri adalah para engineering, supervisior atau parktisi industri, yang memiliki skill dan kompetensi sesuai dengan jurusan yang ada di SMK Negeri 5 Batam.
“Para guru industri itu nantinya akan kita undang dan ada Memorandum of Understanding (MoU) sebagai guru industri. Jadi guru industri itu adalah, guru yang akan mengajar di SMK Negeri 5 Batam namun mereka berlatar belakang dari dunia industri. Kemudian, masalah jam mengajar mereka nantinya ditentukan oleh pihak industri sendiri. Kapan mereka punya waktu dan kesempatan yang luang. Apakah sebulan sekali, apakah hari Sabtu, maka mereka dipersilahkan untuk mengajar,” jelasnya.
Lebih lanjut Agus menyebut, adapun guru industri dari berbagai perusahaan diberbagai bidang sesuai dengan jurusannya, seperti jurusan teknik pengelasan, teknik permesinan, guru industri jurusan teknik percetakan.
“Jadi guru industri itu, disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki dan dilinkkan dengan jurusan yang di SMK Negeri 5 Batam,” sebutnya.
Menurutnya, dengan kehadiran guru industri di SMK Negeri 5 Batam tentu dapat mengajarkan kompetensi-kompetensi yang sangat dibutuhkan oleh industri.
“Harapan kita ke depannya, mereka para anak didik kita memiliki pengetahuan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk pada saat ini, guru industri yang sudah mulai mengajar di SMK Negeri 5 Batam dari perusahaan PT Panasonic, PT Sumitomo dan PT Mersicop. Sedangkan untuk welder, kita datangkan dari PT Caterpillar, PT Profab dan PT KTU. Kalau dibagian mesin itu dari PT PKS dan beberapa perusahaan lainnya,” paparnya.
Lebih jauh, Agus mengungkapkan, keberadaan guru industri di SMK Negeri 5 Batam adalah merupakan permintaan pihak sekolah.
“Kita atau pihak sekolah mengajukannya ke pihak perusahaan, makannya menyangkut hal itu, kita akan menjalin kerja sama dengan mendahului MoU, sehingga mereka layak mendapatkan honor dari pihak sekolah. Sebagai guru industri, kerja sama ini telah diamanatkan sesuai dengan Inpres Nomor 9 tahun 2016, tentang retafilisasi peningkatan SDM dan daya saing bangsa. Hal itu juga didukung oleh 12 kementerian dan 34 gubernur. Maka hal tersebut bertujuan, agar masyarakat Indonesia ke depannya memiliki skill, serta mempunyai kompetensi atau keahlian yang handal dibidang dunia usaha industri,” pungkasnya.
(red /man)
▴-▴
▴-▴



























































































