



- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
Diancam Ditusuk, Ayah Kandung Setubuhi Anaknya

Keterangan Gambar : ilustrasi korban perkosaan. Foto/Shutterstock
KORANBATAM.COM - HR (42), warga Desa Pengujan, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, tega mencabuli anak kandungnya sendiri yang masih berusia 17 tahun.
Ironisnya, perbuatan bejat yang ia lakukan sudah sebanyak empat kali, sejak awal bulan November tahun 2020 hingga pertengahan bulan Januari 2021.
Di bawah ancaman akan di tusuk oleh sang ayah bejat itu, Bunga (nama samaran) hanya bisa pasrah berbuat hal terlarang dengan ayahnya tersebut.
Kasus ini terungkap setelah korban menceritakan kejadian yang dialaminya kepada sang ibu.
Setelah mendapat laporan itu, pelaku diamankan polisi. Atas perbuatannya, HR saat ini berada di jeruji besi milik Kepolisian Resor (Polres) Bintan dengan ancaman yang telah menanti yakni 15 tahun kurungan penjara.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bintan, AKP Dwi Hatmoko, mengatakan, kejadian bermula saat anak gadisnya sedang tidur di depan ruangan Televisi (TV) bersama pelaku.
“Kejadiannya terjadi, saat korban sedang tidur di depan ruangan televisi bersama pelaku. Pelaku (HR/ayah korban) memegang paha dan menarik celana korban (anaknya, lalu memaksa membuka celana korban. Kemudian memaksa untuk melakukan hubungan badan layaknya suami-istri, jika korban tidak mau menuruti, diancam akan ditusuk menggunakan pisau oleh pelaku,” kata AKP Dwi, Kamis (22/4/2021).
Tidak hanya sampai disitu, lanjut Dwi menjelaskan, beberapa hari kemudian HR kembali mengajak sang anak melakukan hubungan sedarah di tengah semak-semak di pinggir kolam Desa Pengujan Bintan.
“HR melakukannya dengan cara membuka paksa pakaian korban dibagian celana dan celana dalam. HR melakukan aksi bejatnya selama kurang lebih 10 menit. Korban mengalami sakit pada bagian alat kelaminnya, saat buang air kecil,” jelasnya.
Sementara, menurut keterangan tersangka, saat ditanyai mengatakan bahwa, perlakuan yang ia buat di bawah pengaruh alkohol.
“Saya khilaf bang, setiap melakukan (pencabulan), dibawah pengaruh alkohol,” ujarnya.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan polisi yakni satu helai baju kaos lengan pendek warna putih dengan lengan warna pink, satu helai celana pendek warna putih dengan garis warna pink, satu helai celana dalam warna ungu milik korban.
Pelaku dijerat Pasal 81 ayat (1) dan ayat (3) Jo Pasal 76D Undang-Undang Republik Indonesia (UU-RI) Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU-RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 64 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
(ilham)


