



- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
Dugaan Permainan Oknum Pelayaran, Ketua Alfi/Ilfa DPC Batam Sesalkan Isu Kenaikan Jasa Kapal Tanpa Pemberitahuan Resmi

Keterangan Gambar : Ketua DPC Alfi/Ilfa Batam, Apin Maradonald (tengah) didampingi 2 orang stafnya di Kantor Sekretariat DPC Alfi Batam, Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (1/2/2024). /iam/KoranBatam
KORANBATAM.COM - Kebijakan yang dilakukan beberapa perusahaan pelayaran membuat resah para pengusaha terutama yang bergerak di bidang forwarding dan nantinya akan berdampak pada masyarakat luas di Kota Batam.
Hal ini disebabkan terjadinya kenaikan harga ocean freight atau jasa kapal Rp1 juta untuk kontainer 20 feet dan Rp2 juta untuk kontainer 40 feet.
Kenaikan tersebut sudah mulai diberlakukan secara diam-diam tanpa adanya pemberitahuan resmi oleh tiga perusahaan pelayaran, yakni PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), PT Tanto Intim Line dan PT Temas sejak Senin (6/5/2024) kemarin untuk rute Jakarta-Batam maupun Medan-Batam begitu juga sebaliknya.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau Indonesian Logistics and Forwarders Association (Alfi/Ilfa) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Batam, Apin Maradonal sangat meyayangkan hal tersebut.
Ia merasa pihak pelayaran seakan tidak begitu menganggap kehadiran asosiasi yang mana di dalamnya terdapat para pengusaha forwarding yang jelas-jelas akan selalu berhubungan dengan perusahaan mereka.
Padahal, pihaknya secara pribadi telah melakukan komunikasi dan memanggil para kepala cabang, baik dari PT Spil, Tanto dan temas, untuk konfirmasi terkait isu kenaikan. Akan tetapi, pihak yang bersangkutan menjawab bahwa sama sekali tidak akan ada kenaikan.
“3 minggu yang lalu, Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ALFI Bapak Akbar Djohan memerintahkan untuk memantau arus lalu lintas dan harga logistik di wilayah masing-masing terkait perang Iran Israel apa ada dampaknya. Saya segera melaksanakan dengan langkah awal berjumpa dan audiensi bersama Kadis Perindag Batam, Bapak Gustian Riau. Sebab, kita khawatir dampak jika adanya kenaikan tarif dari perusahan pelayaran akan sangat berdampak kepada iklim ekonomi di Batam,” ungkap Apin di kantor Sekretariatnya di Jalan Tenggiri, Tanjungsengkuang, Batuampar, Sabtu (11/5).
Beliau menjabarkan, aktivitas di Pelabuhan Batuampar tersebut sangat beragam. Mulai dari masuknya logistik seperti, bahan makanan, kebutuhan pokok, barang sekunder baik semen, besi, bajaringan, pupuk hingga banyak lainnya yang berasal dari Jakarta dan Medan. Kemudian juga ada aktivitas transitment dari Singapur ke Batam serta dari negara tetangga lainnya.
Saat ini juga bertambah satu proses bisnis lagi, yakni direct call feeder SITC China via Batam dan Batam via China yang merupakan hasil kerjasama antara pemerintah dengan persero. Sehingga menghadirkan hal tersebut untuk menurunkan harga logistik ekspor impor di Batam.
“Tentunya, aktivitas di Pelabuhan Batuampar akan semakin meningkat. Karena itu, kita terus berupaya agar isu kenaikan ini jangan menimbulkan keresahan. Kita sudah sudah komunikasi ke beberapa intansi, serta beberapa kepala cabang perusahaan pelayaran. untuk PT Temas kita belum bisa berkomunikasi langsung karena mereka di Batam hanya perwakilan, bukan cabang,” sebutnya.
“Dalam 2 minggu terakhir ini, saya terus memantau permasalahan ini. Sebab, banyak faktor akan mempengaruhi. Secara global pasca pemilihan presiden (Pilpres), biasanya investor asing akan menunggu presiden baru apakah ada kebijakan yang di rubah. Jika masih sama Investor baru akan melakukan investasi. Apalagi pada Oktober 2o24 nanti, Kepri akan melakukan pemilihan gubernur dan pemilihan walikota untuk Batam,” sambungnya.
Sebagai Ketua DPC Alfi/Ilfa Batam, kata dia, pihaknya mencoba memastikan para pelayaran apakah terkait perang Iran-Israel akan berdampak pada kenaikan harga, atau setelah lebaran harga yang dinaikkan sudah diturunkan.
“Hasil koordiansi yang saya dapat, para perusahaan pelayaran menjawab tidak ada kenaikan sampai hari ini, 11 Mei 2024. Kenyataannya, saya sudah mengecek sendiri ke lapangan, sudah ada kenaikan Rp1 juta untuk kontainer 20 feet dan Rp2 juta untuk kontainer 40 feet untuk jasa ocean freight. Hal ini dilakukan ketiga pelayaran tersebut. Malah kenaikan sudah dilakukan sejak tanggal 6 Mei kemarin, secara diam-diam,” kesalnya.
Menurutnya, dulu biasanya sebelum ia menjadi ketua, sebelum ada kenaikan harga, para anggota akan diberi surat resmi dari pelayaran. Semisal surat resmi diberikan hari ini, besok langsung terjadi kenaikan.
“Sekarang, setelah saya menjadi ketua, malah tidak ada lagi kenaikan yang diberitahukan secara resmi atau melalui pesan whatsapp. Itu hanya secara lisan tanpa memberitahukan apa alasan dari kenaikan itu. Sehingga di sini, saya yakin ada dugaan oknum pelayaran yang bermain,” ujar dia.
“Tujuannya kita melakukan kegiatan jasa baik jasa kapal, forwading, bongkar muat, keagenan dan lainnya. Seyogyanya harus memiliki hati nurani dan jiwa sosial tinggi untuk menentukan tarif. Karena, sumber barang yang keluar dari gerbang pelabuhan itu sangat mempengaruhi harga di pasaran dan semua sektor pekerjaan seperti, pariwisata, perhotelan, galangan kapal, manufakturing dan industri,” katanya lagi.
“Jika harga ini tetap dipaksakan naik, saya akan pastikan situasi di Batam selain ekonominya akan lesu, pastinya banyak masyarakat arus ke bawah akan mengalami beban hidup yang tinggi. Takutnya tingkat kriminalitas meningkat jelang Pilkada. Ini harus kita pikirkan dampaknya,” imbuhnya.
Faktanya, Apin mengaku sudah berkecimpung di pelabuhan Batuampar sudah sejak 2006 sehingga mengetahui semua pekerjaan di pelabuhan.
“Karena itu, sampai saat ini proses bisnis baik kapal kayu dari Malaysia ataupun proses bisnis Jakarta-Batam, Medan ke Batam dan internasional, transitmen dari hilir ke hulu. Saya sudah sangat-sangat memahami bagaimana prosedurnya, harganya, persaingannya dan pola permainannya,” tegasnya.
“Di sini, saya memohon pemerintah beserta aparatur negara ikut andil. Harus ikut hadir dan memantau situasi perkembangan ini, supaya Batam tetap kondusif. Dampak positif jika kondusif, harga kebutuhan pokok masyarakat terkendali dan Batam bisa semakin dilirik oleh investor untuk berinvestasi,” ujarnya.
Ia menerangkan, hari ini sekitar pukul 14.00 WIB, ia telah bertemu dengan Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau (Kepri) dan menyampaikan perihal ini.
Beliau langsung memberi atensi. Ia juga akan koordiansi dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam serta Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Alfi Kepri untuk menentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Sore tadi, sekitar pukul 17.00 WIB, saya sudah melaporkan ke Ketum DPP Alfi, Bapak Akbar Djohan. Beliau memerintahkan saya untuk pantau terus, dan bila ada kendala segera melaporkan kepada beliau. Beliau akan mengambil tindakan koordinasi kepada kementerian terkait,” paparnya.
Ia berharap kepada perusahaan pelayaran domestik atau internasional yang melakukan kegiatan di Batam agar bisa sama-sama menjaga iklim ekonomi sehingga cita-cita dan harapan untuk menuju visi misi Indonesia emas 2045 itu akan tercapai.
(*)


