



- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Hari Pertama Job Fair Dibuka Pencaker dan Perusahaan Kecewa

Keterangan Gambar : Para Pencaker berlomba untuk memasukkan lamarannya secara manual (Foto : ilham)
KORANBATAM.COM, Batam - Ribuan para Pencari Kerja (Pencaker) yang memadati Job Fair merasa kecewa. Pasalnya server Elektronik Bursa Kemenaker Down saat hari pertama pembukaan job fair, yang dibuka oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kepri, Jumat (22/11/2019) di CC Batamindo Mukakuning, Batam.
Petugas stand perusahaan PT Schneider Electric Manufacturing, Mauna mengatakan sangat kecewa, disaat hari pertama pembukaan Job Fair terhambat dikarenakan gangguan pada sistem server Kemenaker yang Down. Sehingga harus mengunakan sistem manual untuk menerima lamaran para pencari kerja.
"Server Kemenaker down pada hari pertama pembukaan job fair, jadinya pakai sistem manual," ujar Mauna.
Mauna menjelaskan, karena server down, perusahaan tidak bisa melihat jumlah pelamar yang melamar kerja keperusahaannya.
"Kami tidak tahu berapa jumlah pelamar ke perusahaan kami," ujarnya.
Sementara itu, Intan salah satu Pencaker lainnya yang ingin melamar pekerjaan di Job Fair Kemenaker juga merasa kecewa, karena info yang didapat wajib mendaftar melalui website.
"Walaupun saya mendaftar manual, tapi saya kurang yakin akan diterima oleh pihak perusahaan," kata Intan.
Lanjutnya, ketidak yakinannya disebabkan karena pendaftaran manual, dan data dimasukkan panitia setelah server kembali pulih.
"Iya mas, kalau mereka masukkan data kita, kalau tidak macam mana mas. Sementara yang daftar puluhan ribu orang, makanya saya tidak yakin," tutupnya. (Ilham/red/PR)


