



- Puting Beliung Terjang Warga Bengkong Batam, Polisi Bantu Evakuasi dan Bersihkan Puing Rumah
- Mayor Laut Firman Cahyadi, Lulusan Terbaik Seskoal di Rusia Ini Resmi Pimpin Komandan KRI Sutanto-377
- Batam Bertanjak, Ikon Baru Budaya Melayu di Puncak Milad ke-25 LAM
- Temukan Weekend Bliss, Weekday Escape dan Barelang Night Market di Harris Barelang Batam
- Soal Sulitnya Air Bersih Warga Batumerah dan Tanjungsengkuang, Ini Hasil Rapat di DPRD Batam
- Tingkatkan Kepedulian Sosial, Polsek Bengkong Berbagi di Panti Asuhan Yayasan Karya Mas Bangsa
- Proyek Aurum 24/7 Urban Hub Sudah 80 Persen
- BP Batam Dorong Peningkatan Kompetensi Pegawai, Ciptakan Birokrasi Adaptif dan Responsif
- Business Gathering BP Batam: Sosialisasikan Terobosan Regulasi untuk Kemudahan Investasi
- Libur Maulid Nabi, Pertamina Patra Sumbagut Tambah Pasokan Tabung Gas Melon di Kepri
Ini Kata Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenag Anambas Tentang Bank Sampah

Keterangan Gambar : Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenag Kabupaten Kepulauan Anambas, Riesa Helmawati, beserta rombongan saat menghadiri kegiatan Dishub dan LH Anambas.
KORANBATAM.COM - Ketua Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Anambas, Hj Riesa Helmawati, menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) dan Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Kepulauan Anambas terkait Bank Sampah dan Ecobricks.
Hal ini bermula dari banyaknya sampah plastik yang berserakan di pantai-pantai dan mengapung di atas air yang merusak ekosistem laut hingga pencemaran dengan menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan merusak pemandangan.
Tingkat kesadaran masyarakat akan membuang sampah pada tempatnya sangatlah sedikit, dilihat dari masyarakat Anambas yang lebih banyak tinggal di pesisir dan di atas laut makan dengan mudahnya mereka membuang segala bentuk limbah dapur di air laut.
“Limbah plastik tersebut tidak akan pernah terurai, bahkan akan terus mengapung dan hanyuk kesetiap pantai yang ada,” kata Riesa, belum lama ini.
Untuk itu, Dinas Perhubungan membuat gerakan bank sampah yang nantinya akan dimulai dari desa untuk membuat struktur bank sampah seperti nasabah adalah masyarakat yang mengumpulkan sampah yang dibawakan dilapangan yang telah disediakan serta dilakukan pemilihan hingga dapat dilakukan penjualan.
“Dengan gerakan bank sampah ini diharapkan bisa mengurangi banyak sampah yang tidak terolah dan menumpuk dilaut,” ujar dia.
Sedangkan Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Eko-batu bata ini adalah teknologi berbasis kolaborasi yang menyediakan solusi limbah padat tanpa biaya untuk individu, rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
Jika reuse dan reduce sudah sangat sulit, maka ecobrick merupakan solusi. Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk utilisasi sampah-sampah tersebut selain mengirimnya ke landfill (pembuangan akhir).
“Diharapkan dengan penerapan bank sampah dan Ecobricks dapat mengurangi sampah plastik yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas hingga laut tidak tercemari lagi oleh sampah plastik dan masyarakat akan lebih terbuka untuk membuang sampah pada tempatnya,” katanya.
Sementara Kepala Dishub dan LH Pemkab Anambas, Ekodesi, mengatakan, bank sampah merupakan salah satu program Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup untuk mengatasi permasalahan sampah di Anambas.
Keterangan gambar: Kepala Dishub dan LH Pemkab Anambas, Ekodesi. Foto/KORANBATAM.COM
“Bank sampah yang nantinya kita mulai dari desa diharapkan bisa mengurangi masalah sampah kita ini. Bagaimana caranya agar kita sama-sama belajar membuang sampah pada tempatnya, butuh kesadaran yang tinggi bagi kita semua,” kata Ekodesi, Kamis (10/6/2021).
(Jhon)

