- Letkol Inf Yudi Satria Prabowo, Putra Bangkinang Ini Resmi Pimpin Yonif 136 Tuah Sakti
- Camp Pengungsi Vietnam Kini Bernama Galang Heritage Village
- Amsakar: Hari Bakti BP Batam ke 54 Jadi Momentum Perkuat Komitmen dan Kebersamaan
- Senyum Rempang, Wujud Kepedulian BP Batam
- Li Claudia: Anugerah Investasi BP Batam Jadi Inspirasi dan Perkuat Sinergi Bangun Daerah
- ESB Dorong Transformasi Digital Kuliner Sumatera, Mulai dari Batam
- Kapolsek Batuampar dan Wartawan Coffee Morning
- Silaturahmi Kepala dan Waka BP Batam dengan Kajati Kepri
- Makan Berhidang Warnai Rangkaian Kenduri Warisan Budaya Takbenda Batam 2025
- Sudah 2 Kali, Kakek Durjana Cabuli Bocah 4 Tahun di Bengkong Batam
Kadishub LH Anambas Tinjau Pelabuhan Tanjung Momong

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub LH) Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Kadir
KORANBATAM.COM, ANAMBAS - Dampak pertambangan sektor galian C di Kabupaten Kepulauan Anambas yang masih belum memiliki izin atau ilegal sampai saat ini masih belum terlalu dirasakan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub LH) Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Kadir, saat diwawancarai usai melaksanakan peninjauan lokasi pembangunan pelabuhan penyeberangan di Tanjung Momong, Kecamatan Siantan, Selasa (4/6/2024).
Abdul Kadir mengatakan, terkait masalah dampak lingkungan belum terlalu dirasakan, namun ini menjadi konsen Dishub LH untuk mengantisipasi dampak-dampak lingkungan hidup kedepannya.
"Ini menjadi konsen kita juga, jangan sampai nanti penambang-penambang itu menjadi sembarangan untuk melakukan kegiatan sehingga akan berdampak terhadap lingkungan kita," ucapnya.
Sejauh ini, karena penambang-penambang di Anambas ini masih secara manual dengan menggunakan alat-alat tradisional, dampak yang dihasilkan itu adalah air yang menjadi keruh.
"Kalaupun memang ada mungkin terkait masalah air. Memang kita akui bahwa ketika kegiatan tambang itu dilakukan pengaruhnya air kita keruh," sebutnya.
Untuk itu, Dishub LH Anambas menurunkan tim untuk melakukan pengecekan dan pemantauan terhadap lokasi-lokasi dimana masyarakat melakukan aktivitas ataupun kegiatan tambang.
Dari hasil pantauan tersebut, Abdul Kadir menyampaikan bahwa belum ada kerusakan lingkungan yang parah dari aktivitas tambang ini.
"Ada tim kita untuk mengecek lokasi-lokasi tempat masyarakat melakukan penambangan dan sejauh ini dari pantauan kita belum ada kerusakan lingkungan yang parah di Anambas ini," pungkasnya.(red)
▴-▴
▴-▴



























































































