



- Kongres 1 Gekrafs 2025, BP Batam: Semoga Bawa Kemajuan Ekonomi Kreatif
- Pria di Bengkong Ditemukan Tewas Gantung Diri di Sudut Dinding dalam Kios Ponsel
- BP Batam Launching Dashboard Investasi 2025 Sekaligus Perkenalkan Para Dutanya
- Jumat Curhat Kamtibmas, Cara Polsek Bengkong Dekatkan Diri Tampung Aspirasi Masyarakat
- Berikut Kiat Kapolsek Bengkong Hindari Penipuan Belanja Online
- Batam Investment Forum 2025 Resmi Dibuka, Dorong Optimisme Iklim Investasi
- Oktober 2025 Ini, Batam Hidupkan Kembali Kompetisi Lomba Balap Perahu
- BP Batam Tegaskan Komitmen Lindungi Investor dari Praktik Premanisme
- Sambangi PT NOV Profab dan Serap Aspirasi, BP Batam Siapkan Solusi bagi Investor
- Central Group Dorong The Hidden Gem di Sekupang jadi Pusat Wellness Tourism Asia
Kualitas Mulai Membaik, Distribusi Air di Batam Kembali Normal Secara Bertahap

Keterangan Gambar : Waduk Sei Harapan, Kota Batam, Kepulauan Riau. /Dok. BP Batam
KORANBATAM.COM - Curah hujan deras yang mengguyur Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) beberapa waktu lalu menyebabkan penurunan kualitas air baku di Waduk Sei Harapan. Akibatnya sistem produksi di Pengolahan Air (IPA) Sei Harapan mengalami gangguan.
General Manager (GM) Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Hilir, Djohan Effendy mengatakan, saat ini Badan Usaha (BU) SPAM BP Batam terus berkoordinasi dengan PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir dalam memaksimalkan produksi air di IPA Sei Harapan.
“Ini adalah kejadian force majure (keadaan memaksa atau keadaan kahar). Kami dari BU SPAM BP Batam akan terus berupaya dalam meningkatkan produksinya. Saat ini, produksi air sudah jalan kembali dan akan kembali normal secara bertahap,” ujarnya, Kamis (16/1/2025).
Sementara itu, Direktur PT Air Batam Hulu-Hilir (ABH-ABHi), Mujiaman Sukirno menjelaskan, penyebab turunnya kualitas air baku Waduk Sei Harapan karena curah hujan yang tinggi. Akibatnya, lumpur yang berada di sekitar daerah tangkapan air mengalir ke waduk.
“Sampai dengan hari ini, kondisi waduk sudah mulai kembali normal, dengan kekeruhan 4-11 Nephelometric Turbidity Units (NTU). Dari sebelumnya, level kekeruhan 225 NTU,” jelasnya.
Masih kata Mujiaman, IPA Sei Harapan kembali dioperasikan secara bertahap mulai Selasa (14/1) pagi. Pengoperasian ini dilakukan setelah dilakukan flushing dan air hasil produksi memenuhi persyaratan yang telah ditentunkan.
Mujiaman menambahkan, hingga Kamis (16/1), kualitas air baku di Waduk Sei Harapan terus membaik dan kapasitas produksi telah mencapai 85 persen.
Produksi ini, tegas Muji, akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga kembali normal seperti sebelumnya.
“Saat ini pelanggan yang berada di daerah yang tinggi, masih dalam proses untuk normal. Untuk itu, pelanggan yang belum terjangkau melalui perpipaan, kami tetap mensiagakan permintaan air melalui truk tangki,” tutupnya. (*)


