



- Sales Counter JNE di IKN Diresmikan, Tanam 1.000 Pohon Dukung Kota Hutan Berkelanjutan
- Serap Aspirasi Satukan Sinergi Jaga Kamtibmas, Polsek Sagulung Ajak Ngopi Tokoh Warga Nias
- Warga Sakit Pencernaan di Lambung dan Empedu, Kapolsek Batuampar-Kanit Reskrim hingga Kepala Puskesmas Turun Membesuk
- BP Batam-Mayapada Resmikan Peletakan Batu Pertama RS Internasional Mabih di Sekupang
- Zest Hotel Harbour Bay Tawarkan Paket Spesial
- Ardiwinata Apresiasi Grand Wedding Expo Edisi 4 Kembali Digelar
- Perluasan Wilayah KPBPB Batam, BP Batam Gelar Konsultasi Publik Rancangan Perubahan PP 46 Tahun 2007
- BP Batam Dukung Upaya Perkuat Peran Insinyur Lokal
- Akses ke Telaga Bidadari Ditutup, BP Batam: Bukan Tempat Wisata
- Regu Disbudpar Batam Pakai Tanjak Berkain Songket Ikuti Gerak Jalan Batam 2025
Menlu AS Ketemu Menlu Indonesia, Singgung Masalah Keamanan Laut Natuna

Keterangan Gambar : Menlu RI, Retno Marsudi (kanan) dan Menlu AS, Mike Pompeo (kiri), foto bersama usai melakukan pertemuan di Kantor Kemlu RI, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (29/10/2020). (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), Mike Pompeo menyatakan siap membantu melindungi laut Indonesia. Dia menyinggung soal laut Natuna.
“Contoh dari Indonesia yang melakukan tindakan tegas menjaga kedaulatan maritim di sekitar Kepulauan Natuna,” kata Pompeo dalam jumpa Pers bersama, usai pertemuan dengan Menlu RI, Retno Marsudi, di Kantor Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (29/10/2020).
Sebagaimana diketahui, sempat ada insiden di Laut China Selatan pada awal 2020. Kapal pencari ikan dan kapal penjaga pantai (Coast Guard) China masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, yang lokasinya di Laut Natuna Utara.
Pada 12 September, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) RI mengusir kapal China yang memasuki wilayah laut Indonesia. Kapal coast guard China kedapatan berkeliaran di zona Laut Natuna Utara.
“Saya menantikan kerja sama dengan cara baru, untuk memastikan perlindungan keamanan maritim,” ujar Pompeo, yang juga menyebut soal kawasan rute bisnis tersibuk di dunia.
Pompeo menilai, Indonesia sebagai negara demokrasi. AS menghormati kedaulatan republik berupa kepulauan ini.
“Kami menghormati kebebasan kedaulatan laut dan aturan hukum,” kata dia.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Retno juga berbicara soal Laut China Selatan. Retno mengatakan, semua pihak harus mematuhi konvensi hukum laut.
“Kami membahas situasi di Laut China Selatan. Untuk Indonesia, Laut China Selatan harus tetap menjadi laut yang stabil dan damai,” kata Retno.

