



- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
Pacu Investasi Batam lewat Penguatan Kawasan Strategis
Kunjungan Wamen Investasi dan Hilirisasi RI

Keterangan Gambar : Wamen Investasi dan Hilirisasi /Wakil BKPM RI, Todotua Pasaribu. /Dok. BP Batam
KORANBATAM.COM - Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Li Claudia Chandra menerima kunjungan kerja Wakil Menteri (Wamen) Investasi dan Hilirisasi /Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Todotua Pasaribu, di Marketing Center BP Batam pada Selasa (29/4/2025) siang.
Dalam sambutannya, Todotua mengatakan, tujuan kunjungannya dan tim adalah untuk melajukan konsolidasi dan memperkuat komunikasi terkait langkah-langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan investasi di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Selain itu, ia juga menyebutkan target realisasi investasi yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi /BKPM RI tahun 2025 adalah sebesar Rp1.900 triliun, dimana pada triwulan 1 telah mencapai realisasi sebesar Rp465 triliun.
“Salah satu strategi yang kami mitigasi untuk mencapai target realisasi pertumbuhan investasi tahun 2025 adalah melalui penguatan kawasan, baik kawasan industri, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maupun Free Trade Zone (FTZ),” ucap Todotua.
Ia juga menyoroti dinamika ekonomi global, yakni perang tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sebagai dampak dari pemberlakuan Tarif Resiprokal.
“Atas tantangan tersebut, kita harus melihat potensi dan peluang yang muncul. Kami sudah putuskan dalam waktu dekat akan mematangkan pelaksanaan task force antara Kementerian Investasi dan BP Batam,” jelasnya.
Selain itu, untuk memudahkan koordinasi dan proses konsolidasi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi /BKPM RI akan menempatkan kembali desk layanan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam sebagai langkah progresif untuk mempercepat perizinan dan komunikasi dengan Kementerian/Lembaga.
“Kami ingin prosesnya taktis, karena kendala investasi meliputi perizinan, iklim usaha, dan daya saing. Adanya task force dan desk layanan diharapkan dapat mempercepat penyelesaian hambatan investasi di Batam,” ujarnya.
Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra BP Batam menyambut baik langkah strategis tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi serta memberikan dukungan penuh agar hambatan-hambatan investasi dapat diminimalkan, dan peluang pertumbuhan ekonomi bisa dimaksimalkan untuk masyarakat Batam.
“Kami menyambut baik hadirnya task force dan desk Kementerian Investasi di BP Batam. Ini adalah langkah strategis yang menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan iklim investasi yang lebih ramah dan kompetitif,” kata Li. (*)


