- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
Polda Riau Dikabarkan Buka Kembali Kasus Penembakan Haji Permata

Keterangan Gambar : Kantor Mapolda Riau. /1st
KORANBATAM.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Riau kembali membuka kasus penembakan yang menewaskan Haji Permata di Perairan Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuindra, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riaubpada Jumat, 15 Januari 2021.
Haji Permata tewas setelah mendapat lima tembakan di tubuhnya. Kelima peluru proyektil petugas Bea dan Cukai (BC) Batam ditemukan di dadanya, setelah dilakukan otopsi. Namun, hingga kini kasus ini masih menjadi misteri.
Usai jabatan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau berpindah tangan dari Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Teddy Ristiawan ke Kombes Pol Asep Darmawan, kasus tewasnya Haji Permata kembali dibuka setelah 1,5 tahun lebih lamanya.
Direktur (Dir) Krimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, saat ini dirinya sudah berkoordinasi dengan jaksa dan mencari lokasi pengganti untuk melakukan rekonstruksi ulang.
“Kita akan buat di Sungai Siak terkait rekonstruksi ulang tewasnya Haji Permata. Hal ini dilakukan setelah kita berkoordinasi dengan pihak jaksa,” sebut Asep, Rabu (17/8/2022).
Mantan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kampar ini menjelaskan bahwa, saat ini dirinya tengah mempersiapkan tempat-tempat yang cocok dari hasil pemeriksaan dan keterangan para saksi.
“Stage-stagenya lagi kita buat sesuai keterangan yang ada. Setelah cocok, baru lokasi sepanjang Sungai Siak disterilkan,” ujarnya.
Saat ditanyakan terkait kendala yang membuat kasus ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diungkap, Asep enggan memberikan jawaban secara pasti.
“Kenapa lama kasusnya, tanyakan ke Dir yang lama bukan ke saya,” katanya.
Sebelumnya, Polda Riau sudah memeriksa 20 saksi. Semuanya diduga mengetahui serta menyaksikan penembakan terhadap pengusaha asal Batam, Kepulauan Riau itu.
Sudah 13 saksi merupakan orang yang melihat peristiwa penembakan. Mereka diduga orang yang berada satu kapal bersama Haji Permata, saat kejadian.
Selanjutnya, tiga saksi lainnya merupakan warga sekitar. Mereka melihat kapal yang ditumpangi Haji Permata terlibat kejar-kejaran dengan kapal BC.
“Kemudian saksi lainnya merupakan tambahan, total 20 saksi,” ujar Dirkrimum pada waktu itu, Kombes Teddy, Selasa petang, 19 Januari 2021 lalu.
(wajahbangsanews.com /PR)
▴-▴
▴-▴



























































































