



- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
PPKM Darurat, Pedagang Semakin Melarat

Keterangan Gambar : Salah satu lokasi jualan pedagang kaki lima di sekitar Pasar Mustafa Batam Center, Batam. Foto/Ilham/KORANBATAM.COM
KORANBATAM.COM - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) adalah kebijakan Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Karena kasus pasien Covid-19 yang terpapar semakin banyak, Pemerintah Kota (Pemko) Batam memberlakukan PPKM Darurat. Dalam pelaksanaannya memang bertujuan untuk memutus penyebaran Covid-19 di kota Batam. Namun, dampak dari PPKM Darurat ini ternyata membawa masyarakat semakin terpuruk. Selain banyak karyawan yang dirumahkan bahkan diberhentikan dari perusahaan, para pedagang juga merasakan dampak yang sangat besar.
Salah seorang pedagang, Wawan, mengaku seminggu terakhir pendapatan dari hasil jualan ayam penyetnya di pinggiran jalan merosot drastis. Bahkan dirinya terpaksa mengutang uang sewa kontrakan rumahnya karena pendapatan yang minim.
“Penjualan sangat miris pak, jangankan kita cari untung untuk cari makan saja sehari-hari lepas sudah alhamdulillah. Ini saja uang kontrakan belum dibayar, beruntung yang punya rumah pengertian kalau tidak kami bisa saja diusir dari rumah,” kata Wawan mengeluh, Senin (19/7/2021).
Dia menambahkan, PPKM Darurat di Kota Batam sangat berat dirasakan oleh para pedagang. Sebab penjualan yang nyaris tidak semakin lama akan membuat para pedagang melarat.
“Kita berharap semoga Covid-19 ini cepat berlalu. Ekonomi saat ini susah,” ujarnya.
Sementara, hal senada juga diutarakan Pakde, salah satu pedagang kaki lima disekitar Mustafa, Batam Center. Ia mengaku juga merasakan dampak yang sangat berat. Biasanya dalam sehari bisa menghabiskan beras 5 kilogram (Kg), namun akhir-akhir ini untuk menghabiskan 2 kg beras saja sulit.
“Semakin hari semakin berat. Jualan sejak Covid-19 sudah susah, sekarang tambah lagi PPKM Darurat semakin susah lagi. Sementara sewa kiosnya tidak bisa turun, tapi bagaimana lagi ya sabarlah yang bisa,” ujarnya.
Dia berharap agar PPKM Darurat segera berakhir, kendatipun masyarakat masih dibatasi tapi tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan.
“Kalaupun dibatasi tidak apa-apa asalkan bisa jualan bebas dan menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
(Jhon)


