



- Wanita Penghuni Kos di Batuampar Batam Diintip lewat Kamera Tersembunyi, Tak Lama Diamankan Polisi
- Pengurus Pikori BP Batam periode 2025-2029 Resmi Dilantik
- Tutup Pelaksanaan Porkot Batam VI, Amsakar Dorong Pembinaan Atlet Berkelanjutan
- Polisi Selidiki Temuan Tengkorak dan Tulang Manusia usai Cari Cumi di Pulau Noran Anambas
- Tokoh Masyarakat di Bengkong Ajak Seluruh Komponen Jaga Kerukunan-Stabilitas Wilayah
- Tak Usah Khawatir, Mental Health Dijamin BPJS Kesehatan
- Listrik di Tanjung Piayu Padam, PLN Batam Jelaskan Penyebabnya
- Siswa Dikreg Seskoal Angkatan ke-65 Laksanakan Audiensi ke Kodaeral IV, Ini yang Dibahas
- Kepala BP Batam Tegaskan Anggaran 2026 untuk Pembangunan Infrastruktur, Ekonomi dan Kesehatan
- Polsek Bengkong Berbagi dengan Anak Yatim di Pondok Pesantren Al Fatah
Segini Capaian Penanganan Stunting pada Anak di Batam

Keterangan Gambar : Kepala BP Batam, Muhammad Rudi (kiri), didampingi Danrem 033/WP, Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu (tengah) dan Wagub Provinsi Kepri, Marlin Agustina, tengah diwawancarai sejumlah wartawan di Balairung Sari BP Batam, usai sosialisasi penanaman pohon jati emas dan program penanganan stunting, Rabu (20/7/2022) pagi. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Sebagaimana yang diketahui, kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia. Stunting disebabkan dari nutrisi yang tidak optimal.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan, selain melestarikan lingkungan di Kota Batam, Pemerintah juga harus fokus terhadap kesehatan masyarakat.
Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa, Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara.
Berdasarkan data stunting Kota Batam pada Februari 2022, sebanyak 1.954 anak, dari 57.869 balita (3,38 persen).
“Tugas pemerintah masih cukup berat, karena ada target prevalensi stunting 14 persen yang harus dicapai pada tahun 2024. Itu artinya, kita harus menurunkan prevalensi sebesar 10,4 persen dalam 2,5 tahun ke depan, yang tentu saja ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk mencapainya,” kata Muhammad Rudi, usia memimpin sosialisasi penanaman pohon jati emas dan program penanganan stunting di Balairung Sari BP Batam, pada Rabu (20/7/2022) pagi.
Rudi berharap, stakeholder terkait dapat bekerjasama dalam mewujudkan Batam lebih baik lagi.
“Saya berharap kita semua dapat bekerjasama mewujudkan Kota Batam yang lebih baik ke depannya,” tutup Muhammad Rudi.
Adapun kegiatan sosialisasi ini dihadiri lebih dari 200 orang yang terdiri dari, pelaku usaha dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perbankan, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kota Batam, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kepri, Forkopimda Batam, dan Pejabat Tingkat II di lingkungan BP Batam.
Hadir pula Komandan Resor Militer (Danrem) 033/Wira Pratama (WP), Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Jimmy Ramoz Manalu dan Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kepualuan Riau (Kepri), Marlin Agustina.
Sumber: BP Batam


