- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
- Letkol Inf Yudi Satria Prabowo, Putra Bangkinang Ini Resmi Pimpin Yonif 136 Tuah Sakti
- Camp Pengungsi Vietnam Kini Bernama Galang Heritage Village
- Amsakar: Hari Bakti BP Batam ke 54 Jadi Momentum Perkuat Komitmen dan Kebersamaan
- Senyum Rempang, Wujud Kepedulian BP Batam
Syarat Panjang Umur, Kakek 92 Tahun Rawat Rambutnya Sepanjang Lima Meter

Keterangan Gambar : Kakek warga Vietnam usia 92 tahun memiliki rambut sepanjang 5 meter karena percaya untuk umur panjang sesuai keyakinannya. (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, VIETNAM - Seorang kakek berusia 92 tahun dari wilayah Delta Mekong bagian selatan, memiliki rambut gimbal sepanjang lima (5) meter, Kamis (27/8/2020).
Ia percaya pada iman yang mengatur agar orang tidak tersentuh sejak lahir. Tidak memangkas rambut merupakan persyaratan untuk panjang umur.
“Saya percaya jika saya memotong rambut saya, saya akan mati. Saya tidak berani mengubah apapun, bahkan tidak menyisirnya,” kata Chien kepada Reuters di desanya sekitar 80 km Barat Kota Ho Chi Minh.
Disaat pandemi Covid-19 membuat banyak rambut pria panjang akibat tutupnya jasa tukang pangkas rambut, tidak ada yang bisa menyaingi panjang rambut kakek bernama Nguyen Van Chien. Pria asal Vietnam ini sudah hidup tanpa memotong rambutnya sama sekali selama 80 tahun.
“Saya sangat merawatnya, menutupinya dengan syal agar tetap kering, bersih, dan terlihat bagus.” ujarnya.
Chien yang memuja sembilan kekuatan dan tujuh dewa, percaya bahwa, menjadi suatu panggilan untuk menumbuhkan rambutnya yang diikat di bawah sorban jingga.
Dia diminta untuk memangkasnya saat masih bersekolah, tapi ia meninggalkan sekolah saat kelas tiga dan memutuskan untuk tidak memotong, menyisir, atau mencucinya lagi.
“Saya ingat rambut saya hitam, tebal, dan kuat. Saya menyisirnya, melepaskannya agar mulus. Tetapi ketika saya mendengar panggilan dari kekuatan illahi, saya langsung tahu bahwa saya terpilih,” ceritanya.
Chien menganut keyakinan yang hampir punah dikenal sebagai “Dua”, agama kelapa, dinamai menurut pendirinya yang mengklaim bahwa dia hanya bertahan hidup dengan kelapa untuk mempertahankan kesehatannya. Dua kini dilarang di Vietnam karena mengandung iman yang keliru.
“Saya menyentuh rambut saya dan dalam semalam menjadi sangat keras. Itu telah melekat di kepalaku dan menjadi miliknya sendiri.” ucapnya.
Putra kelima Chien, Luom membantu mengurus rambut ayahnya. Dia juga percaya pada hubungan antara rambut dan kematian, karena pernah melihat seorang pria meninggal setelah mencoba memasang kembali rambutnya dengan tali.
“Hal ini kelihatannya sederhana, tapi sakral,” kata Luom, 62 tahun.
Ferdinand Andre
▴-▴
▴-▴


























































































