- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
- Letkol Inf Yudi Satria Prabowo, Putra Bangkinang Ini Resmi Pimpin Yonif 136 Tuah Sakti
- Camp Pengungsi Vietnam Kini Bernama Galang Heritage Village
- Amsakar: Hari Bakti BP Batam ke 54 Jadi Momentum Perkuat Komitmen dan Kebersamaan
TACB Batam Rekomendasikan Lima Cagar Budaya yang Baru

Keterangan Gambar : Sidang rapat penetapan lima ODCB menjadi cagar budaya di Disbudpar Batam, Rabu (30/10/2024). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Batam mengumumkan penetapan lima Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) menjadi cagar budaya.
Penetapan ini berlangsung dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua TACB Batam, Anasrudin Albatamy di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Rabu (30/10/2024).
Kelima ODCB yang ditetapkan meliputi Pahar atau Talam, Pedang Cenangkas, Ulu Tombak Berambut, Meriam dan Bangkeng atau Rukup.
Sidang diikuti oleh tujuh anggota TACB Batam dan dua narasumber, budayawan Samson Rambah Pasir serta dosen sejarah Wahyu Tero Primadona.
Anasrudin Albatamy menekankan bahwa, penetapan ini bukan hanya untuk pengakuan sejarah. Tetapi juga bertujuan untuk memanfaatkan cagar budaya ini dalam bidang pariwisata, pendidikan dan sejarah.
Penjelasan singkat mengenai ODCB yang ada di Batam seperti Talam atau Pahar merupakan perangkat yang selalu digunakan dalam prosesi adat-istiadat kerajaan yang selanjutnya berfungsi sebagai peralatan rumah tangga.
Pedang Cenangkas adalah jenis senjata tebas atau dorong/simbol kesatria/senjata hulubalang atau pengawal pembesar kerajaan.
Ulu Tombak Berambut merupakan senjata lempar/tusuk sebagai perlengkapan atau senjata pengawal/hulubalang kerajaan.
Meriam yang terdapat di Museum Raja Ali Haji Batam merupakan senjata yang digunakan pada Kapal perang Temenggung Abdul Jamal masa kerajaan Riau Lingga.
Selanjutnya yang terakhir yaitu Bangkeng atau Rukup, yang merupakan wadah untuk menyimpan baju pengantin pada zaman itu.
Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata menambahkan bahwa, Pemerintah Kota (Pemkot) Batam berkomitmen untuk menjadikan ODCB sebagai bagian dari sejarah nasional dan memperkuat identitas budaya Batam.
“Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa meningkatkan nilai cagar budaya ini ke tingkat provinsi dan nasional,” ujar Ardiwinata kepada KoranBatam.
Dengan rekomendasi ini kita berharap akan segera dilakukan penetapan oleh walikota Batam. Diharapkan ke depan, objek-objek budaya ini dapat menjadi daya tarik wisata dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian warisan budaya.
Tim Ahli Cagar Budaya Batam yang beranggotakan tujuh orang antara lain Koesrini sebagai Sekretaris, R Zulkarnain, Hamdayani, Hendri Sudian, Edi Sutrisno, dan H.M Zen sebagai anggota telah merekomendasi dan juga telah ditetapkan Walikota Batam sebagai Cagar Budaya Batam yakni 9 obyek.
(iam)
▴-▴
▴-▴


























































































