



- TNI AL Terjunkan Ratusan Prajurit Sikat Sampah di Pantai Tanjung Uma
- Simak dan Pahami Alur Rujukan dalam JKN, Diberikan Sesuai Kebutuhan Medis Bukan Keinginan Peserta
- Polsek Bengkong dan Perpat Perkuat Sinergi Kamtibmas lewat Jumat Curhat
- Mulai Hari ini, Kapolsek Bengkong Serukan Masyarakat Kibarkan Bendera Merah Putih Sambut Gembira HUT ke-80 RI
- JNE Content Competition 2025 Ditutup, 54 Pemenang Raih Penghargaan
- Soft Launching Saung Budaya Batam, Wadah Baru Pelestarian Budaya di Kawasan Hutan Sekupang
- Gandeng Brand Lokal Unerd, RoTS 2025 Hadir Lagi dengan 3 Desain Sepatu Buatan Selasars Batam
- TNI AL Tanam Bibit Mangrove di Eko Wisata Pandang Tak Jemu Nongsa
- FKDM Batam Gandeng Polsek Bengkong dan Forkopimcam Bangun Kolaborasi Satukan Sinergitas Kamtibmas Dini
- Pertamina UMK Academy 2025 Dukung Pelaku Usaha Semakin Maju dan Naik Kelas
Tampung Aspirasi Pelaku Industri di Batam, BP Batam Segera Ambil Langkah Strategis

Keterangan Gambar : Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menegaskan komitmennya untuk terus menjaga iklim investasi di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dengan tujuan, agar Batam dapat menjadi lokomotif utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, aspirasi dari para pelaku usaha di Batam akan segera ditindaklanjuti. Salah satunya adalah, mengenai kenaikan harga gas alam cair (LNG) yang mencapai lebih dari USD 16 per millions of british thermal units (MMBTu).
Kenaikan LNG ini disampaikan pelaku usaha saat Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis mengunjungi sejumlah kawasan industri, beberapa waktu yang lalu.
Dikatakan pelaku usaha, kenaikan LNG ini menambah struktur biaya energi pabrik jika tidak dapat teratasi dengan cepat. BP Batam akan segera mengambil langkah-langkah strategis, untuk menjaga daya saing industri yang ada di Batam.
“Kami melihat ini sebagai persoalan serius yang menyentuh langsung terhadap keberlanjutan industri nasional. BP Batam segera bergerak untuk mencari solusi yang terukur dan inklusif,” ucap Fary dalam pernyataan resminya, Sabtu (31/5/2025).
BP Batam, lanjut Fary, akan segera berkoordinasi dengan asosiasi industri seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) serta membuka jalur diskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian untuk mendorong kebijakan harga gas khusus untuk Batam.
Selain itu, BP Batam akan memfasilitasi negosiasi antara pelaku industri dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar sektor padat karya dan ekspor mendapat relaksasi atau subsidi harga LNG.
Selanjutnya, BP Batam juga akan mendorong percepatan pembangunan terminal mini regasifikasi LNG dan membuka peluang investasi pembangunan jaringan pipa gas dari Natuna ke Batam.
Sementara dalam jangka panjang, Batam akan diarahkan menjadi bagian dari peta besar ketahanan energi nasional dan akan dikembangkan sebagai kawasan industri hijau berbasis energi terbarukan.
“Kota Batam adalah simpul strategis industri nasional. Kami tidak ingin persoalan ini terus berlanjut dan harus segera diselesaikan,” tegas Fary.
Sebagaimana diketahui, Batam merupakan salah satu kawasan industri utama di Indonesia. Batam menjadi rumah bagi ribuan perusahaan manufaktur dan ekspor, dengan kontribusi signifikan terhadap neraca perdagangan nasional.
Lokasinya yang strategis di Selat Malaka menjadikan Batam salah satu pintu utama ekspor Indonesia ke pasar Asia dan global, dengan hubungan logistik langsung ke Singapura, Malaysia dan Tiongkok. (*)

