- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
- Letkol Inf Yudi Satria Prabowo, Putra Bangkinang Ini Resmi Pimpin Yonif 136 Tuah Sakti
- Camp Pengungsi Vietnam Kini Bernama Galang Heritage Village
- Amsakar: Hari Bakti BP Batam ke 54 Jadi Momentum Perkuat Komitmen dan Kebersamaan
- Senyum Rempang, Wujud Kepedulian BP Batam
- Li Claudia: Anugerah Investasi BP Batam Jadi Inspirasi dan Perkuat Sinergi Bangun Daerah
- ESB Dorong Transformasi Digital Kuliner Sumatera, Mulai dari Batam
Tinggal Dua Wilayah di Kepri yang Belum Bentuk PPWK

KORANBATAM.COM, Anambas - Pemerintah daerah seharusnya membentuk Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan sebagai wadah pemersatu bangsa dan tanai air didaerah. Namun untuk wilayah Kepulauan Riau masih ada dua Kabupaten yang belum membentuknya.
Kepala Seksi Karakter Kebangsaan, Kemendagri, Yodi Indrawan memgatakan, pembentukan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) se-Kepri tinggal Anambas dan Lingga yang belum, seharusnya tahun 2012 lalu sudah terbentuk sesuai dengan amanah Undang-undang.
"Untuk wilayah Kepri dari 7 kabupaten dan kota tinggal dua yang belum membentuk PPWK yaitu Anambas dan Lingga," kata Yodi Indrawan saat sebagai narasumber PPWK di Anambas, Selasa(12/12/2019).
Sementara sambutan Bupati Anambas yang disampaikan oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Zukhrin menyampaikan, sosialisasi PPWK agar bisa lebih memahami makna persatuan dan konsesus yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penduduk Indonesia yang majemuk sehingga penting dilakukan pengokohan yang kuat dan menciptakan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air. Fenomena masyarakat yang majemuk sehingga berbagsa dan bernegara bergeser, penduduk yang heterogen perlu ada pemahaman yang kuat akan toleransi antar umat beragama, suku, ras dan golongan.
"Bagaimanapun juga kita ini merupakan bangsa yang besar, banyak suku, agama dan golongan. Perlu rasa toleransi yang tinggi sehingga tercipta rasa aman dan nyaman ditengah masyarakat," ujarnya. (CR1)
▴-▴
▴-▴


























































































