



- Simak Segini Update Pergeseran Warga Rempang yang Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
- BP Batam Sambut Rencana Penanaman 1.000 Mahoni Juli Mendatang
- Erlita Amsakar Kalungkan Medali dan Serahkan Hadiah Lomba Lari Batam 10K 2025
- Ada 2 Paket Terbaru di Harris Resort Waterfront Batam
- Kepala BP Batam Pimpin Upacara Hari Koperasi Nasional ke-78
- Harlah PKSS ke-1 Tahun, Momentum Sumpah Setia Melayu-Bugis dan Pengangkatan Tokoh Nasional
- Amsakar Achmad Lepas Ribuan Peserta Batam 10K Diikuti Pelari dari Dalam dan Luar Negeri
- Terus Ingatkan Warga, Kapolsek Bengkong Sebar Banner WhatsApp Waspada Curanmor-Sambang di Titik Rawan
- Kepala BP Batam Lepas Batam 10K 2025
- Kunjungan Sembang Petang Kapolri ke Pesantren UAS, Sinergi Ulama dan Negara
Tinggal Dua Wilayah di Kepri yang Belum Bentuk PPWK

KORANBATAM.COM, Anambas - Pemerintah daerah seharusnya membentuk Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan sebagai wadah pemersatu bangsa dan tanai air didaerah. Namun untuk wilayah Kepulauan Riau masih ada dua Kabupaten yang belum membentuknya.
Kepala Seksi Karakter Kebangsaan, Kemendagri, Yodi Indrawan memgatakan, pembentukan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) se-Kepri tinggal Anambas dan Lingga yang belum, seharusnya tahun 2012 lalu sudah terbentuk sesuai dengan amanah Undang-undang.
"Untuk wilayah Kepri dari 7 kabupaten dan kota tinggal dua yang belum membentuk PPWK yaitu Anambas dan Lingga," kata Yodi Indrawan saat sebagai narasumber PPWK di Anambas, Selasa(12/12/2019).
Sementara sambutan Bupati Anambas yang disampaikan oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Zukhrin menyampaikan, sosialisasi PPWK agar bisa lebih memahami makna persatuan dan konsesus yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penduduk Indonesia yang majemuk sehingga penting dilakukan pengokohan yang kuat dan menciptakan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air. Fenomena masyarakat yang majemuk sehingga berbagsa dan bernegara bergeser, penduduk yang heterogen perlu ada pemahaman yang kuat akan toleransi antar umat beragama, suku, ras dan golongan.
"Bagaimanapun juga kita ini merupakan bangsa yang besar, banyak suku, agama dan golongan. Perlu rasa toleransi yang tinggi sehingga tercipta rasa aman dan nyaman ditengah masyarakat," ujarnya. (CR1)


