



- Perjanjian Kerjasama BP Batam-Bank Mandiri: Fokus Peningkatan Kualitas Layanan Perbankan
- Catat Sejarah, Batam Sukses Bangun Proyek Wind Tower Senilai USD 22 Juta
- Simak Update Terkini Pergeseran Warga Rempang di Tanjung Banon
- Disbudpar Batam Inisiasi Pertemuan Maskapai Air Asia, Asosiasi Pariwisata dan BIB
- BP Batam Gesa Perbaikan Jaringan Pipa di Kawasan Hotel Vista
- Proses Terus Bergulir, BP-Pemkot Batam Komit Atasi Persoalan Banjir
- Lari Batam 10K 2025 Gaet Pelari dari Berbagai Negara dan Daerah
- Peletakan Batu Pertama Masjid Jami Soeprapto Soeparno di Jakarta Timur
- Pejabat Tingkat III dan IV di BP Batam Dilantik, Formasi Memajukan Daerah
- Paparan PLN Batam soal Penyesuaian Tarif Listrik 1,43 persen untuk Rumah Tangga Mewah dan Pemerintah ke Masyarakat
Impor Migas Kepri Naik 7,9 Persen

Keterangan Gambar : foto sindonews.com
KORANBATAM.COM, TANJUNGPINANG - Badan Pusat Statistik mencatat nilai impor di Provinsi Kepulauan Riau mencapai 962,69 juta dolar Amerika, yang terdiri dari impor migas sebesar 122,86 juta dolar Amerika dan impor nonmigas sebesar 839,82 juta dolar Amerika.
Kepala BPS Kepri Zulkipli, di Tanjungpimang mengatakan, nilai impor Kepri pada September 2019 naik sebesar 7,90 persen dibanding Agustus 2019.
"Kenaikan nilai impor tersebut disebabkan oleh kenaikan nilai impor sektor nonmigas sebesar 15,46 persen, sedangkan sektor migas turun sebesar 25,46 persen," katanya, Selasa(15/10/2019).
Komoditas impor terbesar di Kepri pada Januari-September 2019 adalah hasil industri manufaktur dengan nilai impor sebesar 5.948,76 juta dolar Amerkka dan memiliki peran 82,21 persen dari total nilai impor.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, impor Kepri naik sebesar 120,96 persen, yaitu dari 435,68 juta dolar Amerika menjadi 962,69 juta dolar Amerika. Kenaikan nilai impor September 2019 dibanding September 2018 disebabkan oleh naiknya impor sektor nonmigas sebesar 229,48 persen, sedangkan sektor migas turun sebesar 32,04 persen.
Total impor kumulatif bulan Januari-September 2019 Kepri adalah sebesar 7.235,79 juta dolar Amerika.
"Jika dibanding dengan total impor kumulatif Januari-September 2018 mengalami penurunan sebesar 13,17 persen, yaitu dari 8.333,1 juta dolar Amerika menjadi 7.235,79 juta dolar Amerika," ujarnya.
Zulkipli mengemukakan nilai impor Januari-September 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu
disebabkan oleh turunnya impor kumulatif komoditas migassebesar 26,60 persen dan komoditas nonmigas sebesar 10,10 persen.
Golongan barang impor nonmigas utama Kepri yang memiliki nilai impor terbesar selama Januari-September 2019 adalah mesin atau peralatan listrik, yaitu sebesar 1.856,90 juta dolar Amerika atau 30,45 persen dari total impor nonmigas. Golongan barang impor nonmigas Kepri berikutnya yang mempunyai peran cukup besar adalah golongan barang mesin-mesin atau pesawat mekanik dengan nilai 782,88 juta dolar Amerika dengan peranan sebesar 12,84 persen, benda-benda dari besi dan baja dengan nilai 535,38 juta dolar Amerika (8,78 persen), besi dan baja 489,36 juta dolar Amerika (8,02 persen), plastik dan barang dari plastik 480,24 juta dolar Amerika (7,87 persen), kapal laut 292,23 juta dolar Amerika (4,79 persen); alumunium (HS 76) dengan nilai 244,10 juta dolar Amerika (4,00 persen), berbagai produk kimia dengan nilai 168,84 juta dolar Amerika (2,77 persen), kokoa atau coklat
123,05 juta dolar Amerika (2,02 persen), dan minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian dengan nilai 110,46 juta dolar Amerika (1,81 persen).(kominfo/Red/PR)


