




- Lapangan jadi Saksi, Batam-Singapura Pererat Hubungan lewat Bola Voli
- Parkir Sembarangan, BP Batam Tertibkan Chassis Kontainer di Bahu Jalan Batu Ampar
- Semoga Bermanfaat, Tana Group Gelar Sembako Tebus Murah untuk Warga di Bengkong Batam
- AKP Mardalis Isi Khotbah dan Jadi Imam Salat Jumat di Musala Nurul Hidayah Kabil, Ini Pesannya
- 2 Penyelundup Sabu 1 Kg Lebih dari Malaka Digagalkan Kodaeral IV Batam di Pelabuhan Rakyat Sagulung
- Buruan Daftar, Ascott Indonesia Persembahkan Ajang Lari Format Piyama Desember 2025 Ini
- Remaja 15 Tahun di Sagulung Batam Dinodai Pacar Sendiri, Pelaku Ditangkap
- PLN Batam Luncurkan Promo Tambah Daya Rp250.000 Sambut HUT ke-25 Perusahaan
- Penyelundupan Emas, Sabu dan iPhone dari Malaysia Digagalkan, 4 Tersangka Ditangkap
- Lakukan Transformasi, Upaya Nyata Wujudkan Ekonomi Tangguh dan Berdaya Saing
BEM SI Tak Jadi Demo di Istana, Bergeser ke Gedung DPR RI, Ini Alasannya

Keterangan Gambar : Ilustrasi demo mahasiswa. /net
KORANBATAM.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) urung menggelar aksi unjuk rasa di Istana Negara. Tetapi, mereka akan turun jalan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Tuntutan BEM SI tidak berubah, tetap menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Aksi besok (hari ini) di Gedung DPR-RI, jam 10.00 WIB, estimasi massa 1.000 orang,” ujar Koordinator Media BEM SI 2022, Luthfi Yufrizal, dilansir dari rmol.id, Senin (14/4/2022).
Luthfi menguraikan alasan kenapa titik aksi bergeser ke DPR. Menurutnya, Presiden Joko Widodo sudah menggelar Rapat Terbatas bersama para menteri di Istana Negara dan menegaskan bahwa Pemilu tetap digelar 14 Februari 2022.
“Makannya kami kan mau mengamankan konstitusi, jadi ke DPR,” katanya.
Luthfi menambahkan, massa aksi yang akan berdemonstrasi besok juga akan diramaikan oleh mahasiswa sejumlah kampus dari berbagai daerah yang datang ke Jakarta.
“Dari Sumatera Selatan (Sumsel), Sumatera Utara (Sumut), Jawa Tengah (Jateng), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Nusa Tenggara Barat (NTB),” katanya.
(rmol.id/red)



