



- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Dewasa Berpolitik ala Amsakar: Teguhkan Persatuan Bangun Politik yang Santun, Terhormat dan Bermartabat

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad (dua dari kanan), di Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (27/8/2023). /Pemko Batam
KORANBATAM.COM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan menyongsong perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Seperti diketahui, 2024 merupakan tahun dihelatnya Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Wakil Presiden (Walpres), Pemilihan Legislatif (Pileg) bahkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Riak 2024, jangan sampai membuat kita semua seperti tidak bersaudara,” kata Amsakar di Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (27/8/2023).
Ia menyebutkan, jangan ada yang terpasung pada keadaan jika berbeda pilihan politik justru berbeda dalam konteks yang umum. Menurutnya, yang maju dalam kontestasi hendaknya dimaknai sebagai anak bangsa yang ingin andil mengabdi bagi negeri.
“Enggak usah warga direcoki dengan hal yang tidak baik, apa tidak aja politik ini, itulah bahasa Melayu-nya. Lebih penting membangun persatuan dan inilah mazhab politik Amsakar Achmad,” ujarnya.
Amsakar mengajak seluruh elemen sudah saatnya memaknai dan menjalankan politik sebagaimana mestinya yakni sebagai sarana untuk berbuat lebih bagi masyarakat.
“Sudah masanya kita berpolitik secara santun, terhormat dan bermartabat. Tak perlu mengusik tepi kain orang. Tak perlu mengurus semut di seberang lautan, tapi gajah di pelupuk mata tak nampak,” tungkasnya. (***)


